Page 55 - Napak Tilas Sumedanglarang
P. 55
6. PANGERAN KARUHUN (1709 – 1744)
Setelah Tumenggung Tanumadja wafat, putranya menggantikannya Raden Kusumahdinata VII (1709 – 1744) diangkat menjadi bupati. Raden Kusumadinata memohon memakai gelar Rangga Gempol IV seperti kakeknya. Pangeran Kusumadinata VII juga memusuhi Pangeran Aria Cirebon karena Kusumadinata tidak ingin dibawah perintahnya. Sebelum wafat Pangeran Kusumadinata menginginkan kabupatian-kabupatian di laut Jawa dan Hindia di bawah kekuasaannya tetapi sebelum keinginannya tercapai keburu wafat, setelah wafat dikenal sebagai Pangeran Karuhun. Pangeran Kusumadinata terkenal sebagai bupati yang memajukan persawahan. Setelah wafat dimakamkan di Makam Pasarean Gede Sumedang
Foto : Makam Pangeran Karuhun di Pasarean Gede Sumedang
7. DALEM ISTRI RADJANINGRAT (1744 – 1759)
Menggantikan Pangeran Karuhun adalah puteri sulungnya Dalem Istri Radjaningrat (1744 – 1759) karena para putera Pangeran Karuhun belum ada yang dewasa. Dalem Istri Radjaningrat menikah dengan Dalem Soerianegara putera Bupati Limbangan.
Dalem Istri Radjaningrat mempunyai putera sulung Raden Kusumadinata yang biasa
disebut Dalem Anom yang kelak menjadi bupati menggantikan kakeknya . Para putera Pangeran Karuhun oleh kompeni dipandang tidak cukup cakap untuk menjadi bupati. Setelah wafat dimakamkan di Makam Pasarean Gede SumedangKetiga putra Dalem Istri Radjaningrat kelak semuanya menjadi bupati Sumedang berturut-turut dimulai dari Dalem Anom sampai Raden Surianagara II.
Foto : Makam Dalem Istri Radjaningrat .
48

