Page 54 - Napak Tilas Sumedanglarang
P. 54
terhadap pemerintah kompeni dan Pangeran Aria Cirebon sebagai atasannya karena Pangeran Aria Cirebon diangkat menjadi Gubernur di Priangan.
Melalui perjanjian pada tahun 1677 wilayah Priangan Timur dan tahun 1705 wilayah Priangan Tengah dan Barat diserahkan pada VOC, wilayah Priangan diserahkan oleh Mataram kepada VOC, sebagai upah untuk VOC yang telah membantu Mataram dalam menyelesaikan konflik Mataram dengan lawan-lawannya. Dengan demikian Sumedang pun menjadi wilayah yang dikuasai VOC sejak tahun 1705.
Foto : Makam Adipati Tanumaja di Gunung Puyuh
Pada tahun 1706 Pangeran Aria Cirebon diangkat sebagai overseer (pengawas) bupati- bupati Priangan. Kedudukan Pangeran Cirebon dikukuhkan berdasarkan resolusi 9 Februari 1706. Pada masa Pangeran Panembahan pada 31 Januari 1691 mengajukan permohonan untuk menjadi Wedana Bupati VOC. Permohonan ini ditolak karena dalam pandangan VOC kedudukan bupati-bupati di Priangan semuanya sama.
Tumenggung Tanumaja mempunyai sifat tidak jauh dari ayahnya Pangeran Panembahan. Pada tanggal 26 Oktober 1706 Raden Tanumaja menguasai tanah yang dulunya wilayah Parakanmuncang dan Raden Tanumaja menulis surat kepada V.O.C. mengajukan permohonan kepada kompeni agar dirinya tidak dibawah Pangeran Aria Cirebon. Setelah wafatnya Pangeran Aria Cirebon Raden Tanumaja mendapat gelar Adipati.
Pada tahun 1681 Ibukota Sumedang dipindahkan dari Tegal Kalong ke Regolwetan pada masa Pangeran Panembahan. Dalam membangun Ibukota Sumedang yang baru, Pangeran Panembahan tidak sempat menyaksikan karena keburu wafat maka pembangunan dilanjutkan oleh Putranya Raden Tanumaja. Setelah wafatnya Raden Tanumaja dimakamkan di Gunung Puyuh disamping makam ayahnya Pangeran Panembahan.
47

