Page 60 - Napak Tilas Sumedanglarang
P. 60
Setelah wafat dimakamkan di Makam Manangga Ds. Manangga Kecamatan Sumedang Selatan Sumedang
• MASA PEMERINTAHAN HINDIA BELANDA
14. PANGERAN KORNEL / ADIPATI SURIANAGARA III (1791 – 1828).
Seperti diceritakan diatas pada bab Tumenggung Patrakusumah, Raden Djamu setelah mengetahui niat buruk mertuanya Tumenggung Patrakusumah ingin membunuhnya, segera Raden Djamu meloloskan diri dari Sumedang untuk menghidari bahaya Raden Djamu menuju ke Limbangan karena bupati Limbangan merupakan saudaranya Raden Rangga Wangsadiredja yang menjadi Bupati Limbangan, di limbangan posisi Raden Djamu tidak aman atas saran kakeknya Dalem Surianagara I, Raden Djamu melanjutkan perjalanan ke Cianjur untuk bertemu dengan kerabat ayahnya Bupati Cianjur Adipati Aria Wiratanudatar VI. Waktu datang ke Cianjur Raden Djamu tidak langsung ke Kabupatian tetapi tinggal dulu di daerah Kalapanunggal distrik Surawenang dan tinggal dirumah seorang penduduk, ia bekerja sebagai petani Sekali-kali Raden Djamu menemani orang berburu rusa. Pada
suatu hari Raden Astra Kometir Kultur kopi dari Cianjur curiga melihat ketangkasan berburu, tingkah laku dan paras muka Raden Djamu, bahwa Raden Djamu bukan orang kampung biasa, setelah ditanya oleh Raden Astra siapa sebenarnya dirinya? Raden Djamu menerangkan bahwa ia merupakan putra keturunan Bupati Sumedang Adipati Surianagara II, setelah mengetahui siapa sebenarnya Raden Djamu oleh Raden Astra dibawa untuk menghandap Bupati Cianjur Adipati Aria Wiratanudatar VI. Oleh Adipati, Raden Djamu diterima dengan baik dan dianggap sebagai anaknya sendiri.
Foto : Pangeran Kornel
Raden Djamu bekerja sebagai pembantu jurutulis di Kabupaten setelah melihat kerajinannya bekerja Raden Djamu diangkat menjadi jurutulis kopi. Adipati Aria Wiratanudatar VI kemudian menikahkan Raden djamu dengan salah seorang keluarganya yaitu Nyi Raden Lenggang Kusuma puteri tiri Raden Rangga Gede Wedana Cikalong, dan
53

