Page 45 - Napak Tilas Sumedanglarang
P. 45
Pada tahun 1641 wilayah Sumedang meliputi Pamanukan, Ciasem, Karawang, Sukapura, Limbangan, Bandung dan Cianjur dibagi menjadi empat Kabupaten yaitu Sumedang, Sukapura, Parakanmuncang dan Bandung dan pada tahun 1645 dibagi lagi menjadi 12 ajeg (setaraf Kabupaten) yaitu Sumedang, Parakanmuncang, Bandung, Sukapura, Karawang, Imbanagara, Wirabaya, Kawasen, Sekace, Banyumas, Ayah dan Banjar. Pada tahun 1656 jabatan Bupati Wadana dihapuskan dan setiap bupati langsung dibawah Mataram. Setelah wafat Rangga Gede digantikan oleh puteranya Raden Bagus Weruh dan dimakamkan di Panday Kelurahan Regol Wetan Sumedang Selatan.
3. PANGERAN RANGGA GEMPOL II (1633 – 1656).
Raden Bagus Weruh menggantikan ayahnya sebagai Bupati Sumedang setelah Pangeran Rangga Gede wafat. Setelah menjadi bupati Rd. Bagus Weruh bergelar Pangeran Dipati Rangga Gempol II / Kusumahdinata V (1633 – 1656), Pangeran Rangga Gempol II tidak diangkat menjadi Bupati Wadana tetapi hanya Dipati Sumedang saja. Dengan Ibukota yang baru terletak di Tenjolaut Conggeang Sumedang, tidak jauh dari Parumasan Paseh
Foto : Menhir pertilasan Rangga Gempol II di Tenjolaut Conggeang
Jabatan Bupati Wadana sejak Amangkurat I menjadi Sultan Mataram dihapuskan, dengan demikian Rangga Gempol II hanya menjadi Bupati Sumedang. Pada masa Rangga Gempol II terdapat beberapa kejadian penting berkait dengan pemerintahan dan kewilayahan. Pada masa itu terjadi dua kali reorganisasi pemerintahan. Reorganisasi ini dilakukan berkaitan
38

