Page 42 - Napak Tilas Sumedanglarang
P. 42

garis keturunan ibunya Harisbaya, sehingga Bupati Madura menyatakan tunduk kepada Pangeran Rangga Gempol. Atas keberhasilnya Rangga Gempol tidak diperkenankan kembali ke Sumedang oleh Sultan Agung, sampai sekarang ada kampung bernama Kasumedangan yang dahulunya merupakan tempat menetap para bekas prajurit Rangga Gempol dari Sumedang.
Menurut Rutjatan Sadjarah Sumedang, karena sukses menaklukkan Sampang melalui jalan kekeluargaan, Pangeran Suriadiwangsa merasa bangga dan senang sambil bercanda ia berkata kepada Pangeran Rangga Gede bahwa dirinya sanggup menundukkan Mataram. Konon ucapannya di dengar oleh Raden Wangsanata (Dipati Ukur) yang iri terhadap Pangeran Rangga Gempol, yang akhirnya perkataan Rangga Gempol ini di sampaikan kepada Sultan Agung. Akibatnya Pangeran Dipati Rangga Gempol Kusumadinata di hukum mati, badannya di mutilasi 3 bagian dan dimakamkan di tiga tempat ; makam bagian kepala terletak di makam Pasarean Dalem Banyu Sumurup Yogya Selatan, Makam bagian badan terdapat di Jl. Krasak Kota Yogyakarta, dekat pemandian Umbang Tirto.
Foto : Makam Bagian Kepala Suriadiwangsa di Banyu Sumurup Yogya
Sedangkan bagian kaki terletak di Lempuyangan Wangi dekat Stasiun Kareta Api Lempuyangan Yogyakarta. Pada tahun 1980 an ketiga bagian badan di tiga makam Pangeran Suriadiwangsa tersebut digabungkan dan dimakamkan kembali di Dayeuh Luhur Sumedang disamping makam Prabu Geusan Ulun.
35


































































































   40   41   42   43   44