Page 35 - Napak Tilas Sumedanglarang
P. 35
Rajamantri putra Prabu Tirtakusumah Raja Sumedanglarang ke 6), dari hasil penikahan tersebut dikaruniai 14 anak, yaitu :
1. Pangeran Rangga Gede.
2. Rd. Arya Wirareja.
3. Kiai Rangga Gede.
4. Kiai Patrakelasa.
5. Ngabehi Watang.
6. Arya Rangga Pati Haur Kuning.
7. Nyi Demang Cipaku.
8. Nyi Mas Ngabehi Martayuda.
9. Nyi Mas Rangga Wiratama.
10. Rd. Rangga Nitinagara.
11. Nyi Mas Rangga Pamande.
12. Nyi Mas Dipati Ukur.
13. Pangeran Dipati Kusumahdinata.
14. Pangeran Tegal Kalong.
Setelah Buraknya Pajajaran, Cirebon menjadi pusat syiar Islam terbesar ditatar Sunda. Untuk memberikan legimitasi bahwa Cirebon sebagai pusat agama Islam Prabu Geusan Ulun berangkatlah ke Cirebon bersama empat Kandaga Lantenya. Sesampai di Cirebon rombongan Prabu Geusan Ulun ditempatkan di Pakuwati, setelah bertemu dengan Sultan Panembahan tanpa disengaja Prabu Geusan Ulun bertemu dengan Harisbaya, namun pertemuan itu dalam keadaan sudah berbeda, Harisbaya telah menjadi istri Sultan Cirebon Panembahan sedangkan Prabu Geusan Ulun telah mempunyai istri. Melihat mantan kekasihnya datang rasa rindu dan cintanya Harisbaya ke Geusan Ulun tumbuh kembali dan makin mengebu-gebu, setelah Panembahan Ratu tidur Harisbaya mengedap-edap mendatangi tajug keraton dimana Prabu Geusan Ulun beristirahat dan Harisbaya datang membujuk Geusan Ulun agar membawa dirinya ke Sumedang ketika itu Geusan Ulun menanggapi secara arif bijaksana karena Harisbaya adalah istri pamanya sendiri tidak mungkin membawanya sedangkan Harisbaya mengancam akan bunuh diri apabila tidak dibawa pergi ke Sumedang, tetapi keadaan tersebut dimanfaatkan oleh Jayaperkosa untuk membalas dendam atas kekalahan Pajajaran kepada Cirebon itu sebabnya Jayaperkosa mempengaruhi Geusan Ulun untuk memboyong Harisbaya akhirnya malam itu juga Harisbawa dibawa pergi ke Sumedang. Keesokan paginya keraton Cirebon gempar karena permaisuri hilang beserta tamunya, melihat istrinya hilang Panembahan Ratu
28

