Page 32 - Napak Tilas Sumedanglarang
P. 32

Pada saat penobatannya Pangeran Angkawijaya berusia 22 tahun lebih 4 bulan, sebenarnya Pangeran Angkawijaya terlalu muda untuk menjadi raja sedangkan tradisi yang berlaku bahwa untuk menjadi raja adalah 23 tahun tetapi Pangeran Angkawijaya mendapat dukungan dari empat orang bersaudara bekas Senapati dan pembesar Pajajaran, keempat bersaudara tersebut merupakan keturunan dari Prabu Bunisora Suradipati. Dalam Pustaka Kertabhumi I/2 menceritakan keempat bersaudara itu “Sira paniwi dening Prabu Ghesan Ulun. Rikung sira rumaksa wadyabala,
sinangguhan niti kaprabhun mwang salwirnya”
(Mereka mengabdi kepada Prabu Geusan Ulun. Di sana mereka membina bala tentara, ditugasi mengatur pemerintahan dan lain-lainnya), sehingga mendapat restu dari 44 penguasa daerah Parahiyangan yang terdiri dari 26 Kandaga Lante dan 18 Umbul dengan cacah sebanyak + 9000 umpi, untuk menjadi nalendra baru pengganti penguasa Pajajaran yang telah sirna.
Foto : Keris Panunggul Naga peninggalan Prabu Geusan Ulun.
Setelah dinobatkan Prabu Geusan Ulun maka Sumedanglarang untuk menjadi nalendra baru pengganti penguasa Pajajaran yang telah sirna, wilayah Sumedanglarang meliputi :
A. Wilayah Bandung :
1. Timbanganten.
2. Batulayang.
3. Kahuripan.
4. Tarogong.
5. Curug Agung.
6. Ukur.
7. Marunjung
8. Ngabehi Astamanggala.
B. Wiayah Parakanmuncang :
1. Selacau.
2. Ngabehi Cucuk.
3. Manabaya.
4. Kadungora.
5. Kandangwesi / Indramayu.
25


































































































   30   31   32   33   34