Page 30 - Napak Tilas Sumedanglarang
P. 30

Perkosa, Batara Dipati Wiradidjaya (Nangganan), Sangyang Kondanghapa, dan Batara Pancar Buana Terong Peot membawa pusaka Pajajaran “Mahkota Binokasih” yang dibuat pada masa Prabu
Bunisora Suradipati (1357 – 1371),
Mahkota tersebut kemudian di serahkan kepada penguasa Sumedanglarang kemudian empat Kandaga Lante berkata Ghesan Ulun Kumawula (tempat mengabdi kepada Sumedanglarang), pada masa itu pula Pangeran Angkawijaya putra Ratu Pucuk Umun dari Pangeran Santri dinobatkan sebagai raja Sumedanglarang dengan gelar Prabu Geusan Ulun (1578 – 1601).
Foto :Mahkota Binokasih
Pangeran Santri wafat pada tanggal 10 bagian gelap bulan Asuji tahun 1501 saka (2 Oktober 1579) dan dimakamkan di Pasarean Gede kelurahan Kota Kulon Sumedang dan setelah wafat Ratu Pucuk Umun dimakamkan disamping makam suaminya.
Foto : Makam Pangeran Santri & Ratu Pucuk Umun di Pasarean Gede Sumedang
9. Masa Prabu Geusan Ulun (1578 – 1608)
Setelah dinobatkan sebagai raja Sumedanglarang Pangeran Angkawijaya bergelar Prabu Geusan Ulun. sebagai nalendra penerus kerajaan Sunda dan mewarisi daerah
23


































































































   28   29   30   31   32