Page 28 - Napak Tilas Sumedanglarang
P. 28

dengan Ratu Sintawati mempunyai putri bernama Satyasih atau dikenal sebagai Ratu Inten Dewata setelah menjadi penguasa Sumedang yang bergelar Ratu Pucuk Umun, sedangkan dari Mayangsari memperoleh puteri bernama Ratu Wulansari alias Ratu Parung yang kemudian menikah dengan Rangga Mantri yang dikenal sebagai Sunan Parung Gangsa (Pucuk Umun Talaga) putera Munding Surya Ageung.
Masa pemerintah Ratu Sintawati atau Ratu Nyi Mas Patuakan ,Sumedanglarang menjadi bawahan kerajaan Pajajaran dan menjadi benteng pertahanan Sunda Pakuan. Pada masa ini kerajaan Galuh dibagi menjadi dua, Galuh Kawali dikuasai oleh Dewa Niskala sedangkan Sunda Pakuan dikuasai oleh Prabu Susuk Tunggal dan pada tahun 1539 agama Islam mulai menyebar di Sumedang. Agama Islam disebarkan oleh Maulana Muhammad alias Pangeran Muhammad, putra dari Syekh Maulana Abdurahman (Sunan Panjunan) keturunan dari Syekh Datuk Kahfi, seorang ulama keturunan Arab Hadramaut yang berasal dari Mekkah. Pangeran Muhammad menikah dengan Nyi Siti Armilah seorang puteri Sindangkasih Majalengka dan hasil pernikahan tersebut pada tanggal 6 bagian gelap bulan jesta tahun 1427 saka (+ 29 Mei 1505 ) lahirlah seorang putra bernama Rd. Solih atau Ki Gedeng Sumedang alias Pangeran Santri. Kelak Pangeran Santri menikah dengan Ratu Inten Dewata puteri dari Nyi Mas Patuakan.
8. Masa Ratu Inten Dewata / Ratu Pucuk Umun (1530 – 1578).
Setelah Nyi Mas Patuakan wafat digantikan oleh puterinya Satyasih atau dikenal sebagai Ratu Inten Dewata (1530 – 1578). Pada masa ini pengaruh Islam bergitu kuat menyebar di Sumedang. Putra Pangeran Muhammad yaitu Pangeran Santri datang ke Sumedanglarang untuk menyebarkan agama Islam melanjutkan tugas ayahnya.
Pangeran Santri dalam penyebaran Agama Islam mengenalkan Seni Gembyung sebagai media dalam mensyiarkan agama Islam. Pangeran Santri mengembangkan agama Islam dengan menggunakan pendekatan sosial dan budaya sehingga tradisi adat istiadat masyarakat tetap berjalan tanpa menghancurkan nilai-nilai budaya aslinya. Pangeran Santri menikah dengan Ratu Inten Dewata setelah menikah bergelar Ratu Pucuk Umun (1530 – 1578),
Foto : Batu Bekas Tajug karaton di Kutamaya
21


































































































   26   27   28   29   30