Page 21 - Napak Tilas Sumedanglarang
P. 21
padepokan di Gunung Rengganis, Gunung Cakrabuana, Gunung Tampomas dan Gunung Jagat . Prabu Lembu Agung dan para keturunannya tetap berada di Darmaraja. Sedangkan Sunan Ulun putera ketiga Prabu Tajimalela dan keturunannya tersebar di Limbangan, Karawang, dan Brebes.
Foto : Makam Prabu Lembu Agung di Situs Astana Gede Cipaku Darmaraja
Setelah wafat Prabu Lembu Agung dimakamkan di Astana Gede terletak di Kampung Astana Gede Desa Cipaku Kecamatan Darmaraja Sumedang, tidak jauh dari Situs Cipeueut makam Prabu Guru Haji Aji Putih.
3. Masa Prabu Gajah Agung (893 – 998).
Akhirnya Prabu Tajimalela menunjuk Atmabrata yang dikenal sebagai Prabu Gajah Agung (893 – 998) sebagai raja Sumedanglarang ketiga, periode pemerintahan kedua keturunan Prabu Tajimalela lebih kepada karesian dari pada keprabuan. Setelah Prabu Gajah Agung menerima keputusan dari ayahnya sebagai raja Sumedanglarang dan diperintahkan untuk mencari tempat sendiri untuk mendirikan Ibukota baru Sumedanglarang. Setelah beberapa lama berjalan ke arah barat menyusuri sungai Cipeles sampailah Prabu Gajah Agung di daerah Geger Sunten (sekarang dikenal sebagai kampung Ciguling), daerah tersebut banyak ditumbuhi pohon Ki Menyan dan terdapat sebuah batu besar yang berdiri (nangtung). Disana Prabu Gajah Agung mendirikan Karaton Sumedanglarang, ditengah alun-alunnya ditanam pohon beringin sebagai tandanya dan mulai dari sini pusat pemerintahan dipindah dari Darmaraja ke Ciguling Desa Pasanggrahan Sumedang Selatan
14

