Page 15 - Napak Tilas Sumedanglarang
P. 15
Bimaraksa dikenal pula sebagai Ki Balangantrang, setelah pensiun dari Patih Galuh dikenal sebagai Sanghyang Resi Agung yang kemudian menurunan raja-raja Sumedanglarang, dan putera bungsu Wretikandayun yang bernama Amara / Mandiminyak yang merupakan putera mahkota kerajaan Galuh kelak menurunkan raja-raja di tanah Jawa.
• FASE KERAJAAN TEMBONG AGUNG
Berdasarkan sumber historiografi tradisional cikal bakal berdirinya kerajaan Sumedanglarang berawal dari kerajaan Tembong Agung (Tembong artinya nampak dan Agung artinya luhur). Berdirinya kerajaan Tembong Agung sangat erat kaitannya dengan kerajaan Galuh Pakuan yang didirikan oleh Wretikandayun (612 - 702) , sedangkan kerajaan Tembong Agung didirikan oleh Prabu Guru Haji Aji Putih (696 – 721) .
Setelah terjadinya perebutan kekuasaan di Galuh pada masa Sanjaya (723 – 732) dengan Purbasora yang dimenangkan oleh Sanjaya. Ki Balangantrang sebagai Patih Galuh berhasil meloloskan diri dari pasukan Sunda pada malam pembinasaan Purbasora oleh Sanjaya. Ki Balangantrang kemudian tinggal Geger Sunten (sekarang kampung Sodong Desa Tambaksari Kecamatan Rancah, Ciamis). Ki Balangantrang berserta pengikutnya berupaya menghimpun kekuatan untuk merebut kembali Galuh dari tangan Sanjaya. Sebagai patih kawakan dan cucu Wretikandayun, Balangantrang mudah memperoleh pengikut dan pendukung, akhirnya Ki Balangantrang berhasil mendekati cicitnya Manarah (keturunan dari Sari Kencana putri Balangantrang), melalui tangan Manarah ini Ki Balangantrang berhasil merebut Galuh kembali, serangan dilakukan ketika diadakan acara sabung ayam (panyawungan) kerajaan. Ketika akan melangsungkan persiapkan serangan ke Galuh, putra Ki Balangantrang yaitu Guru Aji Putih mendirikan kerajaan Tembong Agung di Sumedang. Setelah berhasil merebut Galuh, tahta kerajaan diserahkan kepada Manarah dikenal pula sebagai Prabu Ciung Wanara (739 – 783) dan Ki Balangantrang / Aria Bimaraksa pesiun sebagai patih Galuh kemudian tinggal bersama putranya. Pada tahun 696 M, Prabu Guru Aji Putih awalnya mendirikan padepokan di Citembong Agung Girang Kp. Cileuweung Kecamatan Ganeas Sumedang kemudian pindah ke kampung Muhara Desa Leuwi Hideung Kecamatan Darmaraja kemudian mendirikan kerajaan Tembong Agung.
8

