Page 80 - Napak Tilas Sumedanglarang
P. 80
Pangeran Aria Suria Atmadja wafat pada tanggal 1 Juni 1921 dimakamkan di Ma’la Mekah ketika menunaikan ibadah haji sehingga di kenal sebagai Pangeran Mekah. Untuk menghormati jasa-jasanya pada tanggal 25 April 1922 didirikan sebuah monumen berbentuk Lingga di tengah alun-alun kota Sumedang, yang diresmikan Gubernur Jenderal D. Fock, Residen Priangan Eyken, Bupati Sumedang Tumenggung Kusumadilaga dan para Bupati se-priangan serta pejabat-pejabat Belanda dan pribumi.
Pada Lingga terdapat empat buah prasasti, pada tiap prasasti berisikan tulisan salah satunya berisikan “ Urang sadaya sami tunggal kaulaning Allah, saasal satekad keneh. Upami dikapalaan ku anu pangsampurnana wening galih sareng linuhung ajem tengtrem sadajana”.
Foto : Peresmian Lingga oleh Gubernur Jenderal D. Fock.
Monumen Lingga dibangun oleh Pangeran Stichting dengan dilindungi oleh Gubernur Jenderal D. Fock. Dalam piagam pembuatan lingga, dapat dibaca susunan commission sebagai berikut (sesuai dengan ada di piagam yang telah terjemahkan) : “Monumen ini diresmikan pada hari selasa tanggal 25 April 1922, untuk memperingati Pangeran Aria Soeria Atmadja Bupati Sumedang 31 Januari 1883 – 5 Mei 1919. Ridder van de orde van den Nederlandschen leeuw, Offidier vande orde van oranje Nassau, payung song-song kuning dan dianugerahi bintang mas (Gouden Ster van treuw on ferdienste).
Dilahirkan di Sumedang 11 Januari 1851 wafat di Mekah 1 Juni 1921. Sebagai bukti penghargaan besar atas pengabdiannya terhadap pekerjaannya dan terhadap penghormatan atas jasa-jasanya sebagai manusia”.
73

