Page 8 - Napak Tilas Sumedanglarang

• FASE PRASEJARAH SUMEDANG.
Sebelum adanya masa kerajaan di tatar Sunda dan masa manusia belum mengenal tukisan (prasejarah). Di Jawa Barat jutaan tahun lalu telah dihuni oleh suatu peradaban masa lampau, tapak tilas kehidupan masa lampau terutama masa prasejarah sepenuhnya tergantung pada tinggalan budaya tidak tertulis baik melalui tinggalan Artefak ( benda hasil garapan tangan manusia sebagai akibat diubahnya benda alam secara sebagian atau keseluruhan seperti perhiasan, perkakas, senjata dll ), Ekofak ( semua benda yang berasal dari lingkungan hidup yang berperan dalam kehidupan manusia masa lalu baik dari lingkungan biota maupun abiota ), Fitur ( artefak yang tidak dapat diangkat atau dipindahkan tanpa merusak artefak dan media fisik yang menahan, memegang, mengelilingi atau mendukung benda arkeologi pada tempatnya, seperti Candi, jalan dll ).
Masa prasejarah Indonesia umumnya dibagi menurut corak dan sifat khusus, yang terdiri dari :
- Masa Paleolitikum (Zaman Batu Awal).
Pada masa paleolitikum manusia belum mengenal system bercocok tanam, untuk kelangsungan hidupnya manusia purba berburu binatang.
- Masa Mesolitikum. ( Zaman Batu tengah).
Pada masa mesolitikum manusia purba sudah mengenal bertani tetapi peralatan / perkakas yang digunakan masih sederhana belum diasah dan berburu binatang masih dilakukan.
- Masa Neolitikum (Zaman Batu Akhir)
Masa Neolitikum manusia purba sudah mengenal bercocok tanam dan perkakas yang digunakan sudah di asah. Pada masa ini pula disebut masa Megalitikum (Zaman batu besar) karena manusia sudah mengenal religious/kepercayaan terhadap roh leluhur melalui batu sebagai media pemujaannya.
- Masa Perunggu.
Manusia telah mengenal logam (perunggu) pada masa ini perkakas / peralatan bertani atau senjata terbuat dari logam.
Sumedang sebagai bagian dari wilayah Tatar Sunda memiliki keaneka ragaman budaya yang kaya seperti halnya daerah lain. Adanya tinggalan budaya prasejarah di Sumedang tidak lepas dari munculnya manusia sebagai pembuat budaya.
1