Page 68 - Napak Tilas Sumedanglarang
P. 68

Foto : Makam Dalem Sindangraja di Pasarean Gede
18. PANGERAN SURIA KUSUMAH ADINATA (1836 – 1882).
Setelah Tumenggung Surialaga pesiun, pada tanggal 20 Januari 1836 Raden Somanagara dilantik menjadi Bupati Sumedang dengan gelar Tumenggung Suria Kusumah Adinata (1836 – 1882). Pangeran Suria Kusumah Adinata mewarisi karakter kakeknya Pangeran Kornel dalam hal kepemimpinan, kecerdasan, kepemimpinan dan kesetiaannya pengabdian kepada rakyat terlihat dengan jelas. Kebutuhan masyarakat diutamakan seperti pembuat jalan, pengairan, pertanian dan sebagainya untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Pada tanggal 14 Agustus 1841 Surat Keputusan pemerintah Kerajaan Belanda no. 24 Tumenggung Suria Kusumah Adinata mendapat gelar Adipati dan berdasarkan Surat Keputusan tanggal 31 Oktober 1850 mendapat gelar Pangeran.
Pada tahun 1864 masa pemerintah Pangeran Suria Kusumah Adinata di wilayah priangan mengalami perubahan sistem pemerintahan Ibu Kota Residen Priangan berkedudukan di Cianjur sejak tahun 1829 dipindahkan ke Bandung berdasarkan besluit 17 Agustus 1864, Kota Bandung menjadi Ibukota Keresidenan Priangan. Keresidenan Priangan waktu itu terdiri atas lima Kabupaten meliputi 66 distrik dan 1717 desa, sedangkan Sumedang waktu itu terdiri dari 11 distrik dan 239 desa . Perubahan penting di wilayah priangan terjadi pada tahun 1871. Pada awal tahun 1871 Preangerstelsel dihapuskan kecuali penanaman wajib kopi dan sebelumnya juga Kultuurstelsel dihapuskan pada tahun 1870. Setelah itu pemerintah mengadakan Reorganisasi Priangan dimulai tanggal 1 Juni 1871. Substansi dari reorganisasi ini adalah peraturan-peraturan pemerintah kolonial diterapkan di priangan, kebijakan tersebut merupakan tindak lanjut dari penghapusan Kultuurstelsel dan Preangerstelsel.
61


































































































   66   67   68   69   70