Page 65 - Napak Tilas Sumedanglarang
P. 65
Pada masa Pangeran Kornel Sumedang mengalami banyak kemajuan dalam berbagai bidang, dari segi wilayah Sumedang semakin bertambah pada masa pemerintahan kolonial Inggris dibawah Letnan Gubernur Thomas Stamford Raffles, pulau Jawa dibagi atas 16 keresidenan, salah satunya adalah Keresidenan Priangan sesuai dengan ketentuan 10 Agustus 1815. Selain memperkenalkan jabatan residen sebagai pengganti landdrost-ambt yang digunakan masa Daendels, Raffles juga memperkenalkan jabatan Wedana yang mengepalai distrik. Banyak kabupaten-kabupaten yang gagal dalam mengelola pemerintahan, kemudian pemerintahannya dibubarkan dan digabungkan ke Sumedang . Pada tahun 1816 Sumedang meliputi 15 distrik :
1. Balubur
2. Tanjungsari.
3. Depok.
4. Malandang.
5. Conggeang
6. Darmaraja.
7. Darmawangi
8. Pawenang
9. Malangbong 10. Ciawi.
11. Pagerageung. 12. Rajapolah. 13. Indihiang. 14. Cicariang. 15. Singaparna.
Ketika Reorganisasi Priangan dan Priangan dibagi menjadi 9 afdeling yang dipimpin oleh seorang asiten residen dan seorang patih afdeling sebagai pemimpin pemerintahan pribumi, selanjutnya ketika Pulau Jawa dibagi atas 3 propinsi, Sumedang berada dibawah Keresidenan Priangan yang merupakan bagian dari West Java Province. Keresidenan Priangan dibagi atas 3 afdeling yaitu Afdeling Priangan Barat yang beribukota di Sukabumi terdiri atas Kabupaten Sukabumi dan Cianjur, Afdeling Priangan Tengah beribukota di Bandung terdiri dari Kabupaten Bandung dan Sumedang, serta Afdeling Priangan Timur beribukota di Tasikmalaya terdiri dari Kabupaten Tasikmalaya, Ciamis dan Garut.
Pada tahun 1820 wilayah Sumedang menjadi makin besar setelah Kabupaten Sukapura dihapuskan oleh pemerintah kolonial. Wilayah Sumedang waktu itu hampir sama dengan wilayah pada masa Rangga Gempol III yaitu sebelah timur berbatasan dengan Cirebon, utara dengan Laut Jawa, barat dengan Citarum dan selatan dengan Samudera Hindia, Pangeran Kusumahdinata / Pangeran Kornel merupakan Bupati Sumedang yang berhasil dalam segala sektor kehidupan masyarakat. Rakyat Sumedang sangat puas atas kepemimpinannya karena beliau sangat mendukung dan mencintai rakyatnya. Pemerintah kolonialpun demikian dalam laporan Komisi Thalman disebutkan bahwa Pangeran Kusumahdinata adalah bupati yang cerdas, pintar dan aktif. Beliau merupakan bupati senior dan pangkatnya paling tinggi di antara bupati-bupati Priangan dan sering dimintai
58

